Jumat, 15 November 2013
Intervensi awal pada anak tuna rungu
Masalah pendengaran adalah kecacatan yang bersifat laten karena tidak dikenali dengan mudah. Pengenalan dan intervensi awal untuk anak-anak yang memiliki masalah pendengaran sangat penting. Sebaiknya pengenalan awal harus dilakukan pada masa tiga bulan pertama setelah kelahiran agar intervensi awal dapat dilakukan. Dengan intervensi awal, anak anak mungkin dapat mendengar kembali dengan penanganan pengobatan dan pengguanaan alat bantu pendengaran.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat ketetapan pada 1982 bahwa anak anak yang memilik masalah pendengaran harus dideteksi pada usia tigabukan dan mulai diberi tindakan pada usia enam bulan.
Berbagai cara berkomunikasi dapat dilatih untuk anak-anak tersebut, seperti membaca ekspresi mimik wajah, membaca gerak bibir, gerakan badan, sentuhandan getaran. Program latihan awal untuk anak anak yang memilik masalah pendengaran adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
2. Member kesempatan pada anak-anak yang memiliki masalah pendengaran untuk belajar berbagi dan bermain bersama.
3. Membantu anak-anak untuk menggunakan pengukur pendengaran yang ada untuk melanjutkan latihan auditoris dan pengguanaan alat bantu pendengaran.
4. Membantu dlam membuat persiapan untuk belajar kemampuan dasar akademik.
Lukman (2004) , menegaskan bahwa apa saja tahap ketulian yang dialami dan sejauh apa kemampuan pendengaran yang ada untuk dapat dibantu dengan bantuan alat elektronik agar anak-anak yang memilik masalah pendengaran dapat mendengar dan menjalani latihan penuturan.
Sumber :
Muhammad, Jamila, 2005, Special Education For Special Children, Jakarta : Hikmah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

2 komentar:
blognya bagus,menarik, tulisannya mudah dibaca,,,apalagi ditambah animasi bergerak menjadi lebih baguss,,,,suksess ea..
hhhe makasii kakak.
oke sama sama ;)
Posting Komentar