b:include data='blog' name='all-head-content'/> Pencegahan Ketunarunguan | Istiqomah Blog | ABK Tuna Rungu
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Pages

Banner 468 x 60px

Jumat, 15 November 2013

Pencegahan Ketunarunguan

2 komentar

Untuk meminimalkan ketunarungan perlu dilakukan upaya yang bersifat preventif .hal ini dimaksudkan untuk menghindari keadaan yang lebih baik sebagai bantuan supaya anak-anak kita tidak mengealami ketunarunguan. Upaya upaya tersebut adalah :

1. Masa persiapan
a. Kedua calon suami dan istri hendaknya memeriksakan kesehatannya terlebih dahulu kedokter agar keduanya mengetahui apakah menderita suatu penyakit misalnya penyakit syphilis, tubercolosis sehingga perlu diobati sedini mungkin karenanbesar kemungkinannya berpengaruh terhadap anak yang bakal dikandung.
b. Senantiasa menjaga agar ter hinder dari penyakit yang kemungkinan menyebabkan kelainan pada dirinya terutama yang bersifat hereditif
c. Menjaga diri dari infeksi yang membahayakan

2. Masa prenatal
a. Menjaga agar ibu yang mengandung tetap mendapat vitamin yang cukup dan gizi yang tinggi agar anak yang dikandungnya tumbuh dan berkembang dengan baik dan tidak mengalami kelainan pada organpendengarannya
b. Selama mengandung ibu harus rajin memeriksakan kandungan ke Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA) atau klinik bersalin barangkali terdapat kelainan pada kandungannya.
c. Jika terjadi kelainan segera memeriksakan ke dokter ahli karena apabila plasenta rusak dapat menyebabkan ketunarunguan pada anak
d. Kesehatan ibu dijaga agar bayi tidak lahir sebelum waktunya (prematur)
e. Suasana emosi ibu yang sedang mengandung harus selalu baik karena suasana emosi yang negatif dapat memungkinkan anak lahir prematur
f. Ibu yang sedang mengandung hendaknya menghindari pekerjaan yang berat karena dapat menyebabkan letak kandungan tidak normal
g. Selama ibu mengandung hendaknya tidak meminum obat obat antibiotika diluarpetunjuk dokter
h. Menjaga diri ibu agar selam mengandung tidak terserang penyakit
i. Menjaga agar tidak terjadi keracunan darah karena dapat merusakkan jaringan organ pendengaran.

3. Masa natal

a. Semaksimal mungkin saat melahirkan tidak menggunakan tang (forceps) karena dapat merusakkan sentral saraf pendengaran
b. Ketika proses kelahiran hendaknya selalu dalam pengawasan dokter sehingga apabila kelainan dan kesulitan dalam melahirkan dapat segera dibei pertolongan untuk menhindari kelainan yang dapat mengakibatkan ketunarunguan.
c. Ibu yang melahirkan hendaknya mengikuti petunjuk dokter agar tidak terjadi kesukaran saat melahirkan yang sering juga mengakibatkan anoxia

4. Masa postnatal

a. Penjagaaan kesehatan, kebersihan, dan keamanan perlu dilakukan pada masa bayi dan anak agar terhindar dari infeksi pada organ pendengaran organ dan rongga mulut
b. Ketika anak sakit temperaturnya dijaga agar tidak selalu meninggi karena dapat berakibat kelemahan pada saraf dengar
c. Mengadakan pengawasan terhadap makanan anak agarterhindar dari keracunan darah yang dapat menghambat pertumbuhannya
d. Mengadakan pengawasan agar anak tidak bermain dengan permainan yang merugikan kondisi dirinya. Misalnya pendarahan otak, infeksi otak, dan merusak organ pendengaran.

Sumber:
Efendi,Muhammad, 2005, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelaian, Jakarta : Bumi Aksara

2 komentar:

Unknown mengatakan...

artikelnya bagus. semoga dengan artikel ini kita dapat mencegah atau meminimalisir ketuna runguan. :)

Unknown mengatakan...

trima kasih reviewnya..betul sekali tujuan ditulisnya artikel memang agar orang awam dapat meminimalisir atau mencegah ketunarunguan yang dialaminya atau orang sekitar :)

Posting Komentar

 
 
Istiqomah Blog | ABK Tuna Rungu © 2013 Template Designed by RenvileTieft. Supported by Isthy pm and Isthy Putri. Download this template: Template Blog.